Kamis, 19 Agustus 2010

MOTIVASI BAGI PENULIS PEMULA

Oleh   : Heri Jauhari, Drs. M.Pd


Belajar menulis sama halnya dengan belajar naik sepeda. Seseorang tidak akan bisa naik sepeda kalau ia tidak pernah mencoba menaikinya. Belajar naik sepeda tidak membutuhkan teori khusus. Teori dasar menaiki sepeda ialah naik dan kayuhlah. Jangan takut, karena semua orang yang belajar naik sepeda akan terjatuh dahulu. Lama-kelamaan dan karena seringnya mencoba atau giatnya berlatih, orang yang belajar naik sepeda pasti bisa menyeimbangkan badan di atas sepeda dan tidak akan jatuh lagi. Jadikanlah jatuh itu sebagai motivasi untuk berhasil. Apabila terjatuh, bangun dan kayuhlah lagi.

Begitu juga dengan belajar menulis, yang tidak memerlukan teori khusus. Teori yang paling mendasar adalah tulislah apa yang ada pada pikiran atau apa yang sedang diingat. Karena belum terbiasa, mungkin tulisan pertama akan tersendat-sendat. Pikiran menjadi buntu atau gelap, seolah-olah tidak ada yang bisa ditulis. Meskipun demikian, jangan takut tulisan jelek atau tidak bisa dimengerti. Jangan putus asa, teruslah menulis dan menulis lagi. Apabila rajin dan tekun belajar, kita akan lancar merangkai kata dalam menuangkan gagasan. Intinya, kita terus berlatih. Jangan memikirkan teori menulis sebelum lancar menuangkan gagasan.

Bagaimana mahirnya seseorang dalam teori menulis, kalau tidak pernah mempraktikkannya atau tidak pernah mencobanya, ia tetap tidak akan bisa menulis. Teori yang sangat mendasar dalam menulis, tulislah apa yang ada dalam benak anda. Kalau bingung harus bagaimana dan apa yang harus ditulis, tulislah " bingung " atau  " aku bingung..." kemudian kemukakanlah alasan-alasan kebingungan tersebut. Dengan demikian, terbentuklah sebuah tulisan meskipun bukan tulisan yang dikehendaki. Setelah itu, Anda akan menemukan kembali apa yang anda pikirkan.
Kali pertama belajar menulis jangan memikirkan dahulu
  • apakah tatanan bahasa yang kita gunakan benar, 
  • pilihan katanya tepat, 
  • dan pembentukan paragrafnya benar; 
  • apakah ide kita tertuang tepat dan mudah dipahami; 
  • jangan mengedit sebelum gagasan kita menuangkan semuanya. 
  • Tulislah apa yang melintas dipikiran anda. 
  • Apabila sudah lancar merangkai kata, langkah selanjutnya adalah mempelajari teori-teori menulis.
Tingkat kemampuan menulis pada mahasiswa harus sama denga tingkat pemain sepak bola profesional. Bermain bola pada tingkat profesional bukan lagi memikirkan bagaimana menendang, menggiring, dan merebut bola, tetapi bagaimana para pemain mengatur variasi serangan, taktik mengecoh lawan, dan strategi mempertahankan gawang sendiri. Begitu juga denga menulis, mahasiswa seharusnya tidak lagi memikirkan bagaimana merangkai kata, menggunakan ejaan, membuat kalimat, dan membentuk paragraf. Mahasiswa harus sudah bisa mengembangkan gagasan, menentukan tema, topik, judul, membuat kerangka karangan, membuat berbagai jenis karangan, sampai tingkat improvisasi. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Jadi bagi yang pemula, contohnya seperti saya, jangan pernah takut uantuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Banyak yang bilang, orang yang suka menulis itu tidak mahir mengemukakan gagasannya dengan  berbicara. Tapi menurut saya, hal itu ada benarnya juga ada tidaknya. Sebab, tidak semuanya seorang penulis itu hanya bisa menulis saja dan sulit untuk berbicara ataupun hal tersebut memang benar.

Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar: