Minggu, 06 Maret 2011

DAJJAL

DAJJAL, YA`JUJ DAN MA`JUJ
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Selama-lamanya kehidupan dunia pastilah berakhir juga. Akhir dan tamatnya dunia inilah yang kita kenal dengan kiamat.
Kiamat, tidak seorang pun yang mengetahui waktunya kecuali Allah, ia termasuk perkara-perkara ghaib di mana Allah menyimpan ilmunya pada diriNya, Allah tidak berkehendak membeberkannya kepada seorang pun, tidak kepada malaikat yang dekat denganNya dan tidak pula kepada Nabi yang diutus.
Firman Allah Subhanahu Wata'ala :

إِنَّ اللهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat." (Luqman: 34).
Firman Allah Subhanahu Wata'ala :

يَسْئَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللهِ
"Manusia bertanya kepadamu tentang Hari Berbangkit. Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang Hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah'." (Al-Ahzab: 63).
Malaikat Jibril ‘Alaihissalam pernah hadir kepada Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam dengan wujud seorang laki-laki. Dia bertanya kepada Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam tentang iman, Islam, ihsan dan kapan Kiamat. Tiga pertanyaan yang pertama Rasulullah menjawabnya, tetapi untuk pertanyaan yang keempat Rasulullah menjawab dengan jawaban yang menunjuk-kan bahwa beliau tidak mengetahui, sama halnya dengan Jibril.
Dua orang kepercayaan Allah sekaligus utusannya yang per-tama dari penduduk langit, Jibril dan yang kedua dari penduduk bumi, Muhammad Rasulullah sama-sama tidak mengetahui kapan Kiamat tiba. Lalu bagaimana menurut Anda dengan selain keduanya?

Allah memang merahasiakan waktu Kiamat, akan tetapi tidak dengan tanda-tandanya. Dia berkenan menjelaskan, baik secara global di dalam al-Qur`an atau terperinci melalui lisan RasulNya. Para ahli ilmu membagi tanda-tanda Kiamat ini menjadi dua: Tanda-tanda Kiamat shughra dan tanda-tanda Kiamat kubra. Yang pertama adalah tanda-tanda yang terjadi jauh-jauh hari sebelum Kiamat tiba seperti diangkatnya ilmu, merajalelanya kebodohan dan diminumnya khamar dan merebaknya zina seperti yang disabdakan oleh Rasulullah.
Adapun tanda-tanda yang kedua, maka ia adalah tanda-tanda yang apabila ia terjadi berarti Kiamat sudah di ambang pintu. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari Hudzaifah bin Usaid al-Ghifari, Rasulullah bersabda :

إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْا قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ: الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُوْلَ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوْفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذلك نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ .
"Sesungguhnya kiamat akan tidak tiba sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda, lalu beliau menyebutkan: Asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa putra Maryam, Ya`juj dan Ma`juj, tiga pembenaman (di timur, di barat dan jazirah Arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman menggiring manusia ke Mahsyar mereka."

Dari sepuluh tanda di atas, khatib akan menyampaikan dua di antaranya, yaitu Dajjal dan Ya`juj Ma`juj. Dajjal akan khatib sampaikan di khutbah pertama ini, sementara Ya`juj dan Ma`juj khatib sampaikan di khutbah kedua, insya Allah.
Dajjal secara etimologi berarti penipu ulung dan pembual besar. Secara istilah dia adalah seorang laki-laki pembual, pengaku dirinya tuhan yang keluar di akhir zaman.
Fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar, sehingga salah satu permohonan Nabi kepada Allah di dalam shalat adalah perlindungan diri darinya. Di samping itu Rasulullah memperingatkan umatnya dari fitnahnya, bahkan hal yang sama dilakukan oleh nabi-nabi sebe-lumnya. Rasulullah bersabda :

إِنِّيْ أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ أَنْذَرَ قَـوْمَهُ لَقَـدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَـوْمَهُ.
"Sesungguhnya aku memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya."
Berikut ini khatib sampaikan ciri-ciri Dajjal seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah. Karena waktu yang terbatas khatib hanya mengambil ciri-ciri berikut dari dua kitab tershahih setelah kitabullah yaitu Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.
Mata kanannya cacat tertutup kulit tebal (oleh karenanya dia disebut dengan al-Masih yang berarti orang yang dihapus yaitu matanya). Matanya seperti anggur terapung, di antara keduanya tertulis "kafir" yang bisa dibaca setiap Mukmin atau orang yang membenci perbuatannya; baik orang tersebut bisa membaca atau tidak. Dia berambut sangat keriting, kulitnya merah, berbadan tinggi besar (mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan bin Amr al-Khuza'i), mandul tidak beranak. Dia keluar dari sebuah jalan di antara Syam dan Irak. Hidup di bumi selama empat puluh hari berbuat kerusakan.
Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan dan satu hari seperti seminggu dan hari-hari lain seperti hari-hari biasa. Kecepatannya seperti hujan diterpa angin kencang. Dia mendatangi suatu kaum, dia mengajak mereka, dan mereka beriman kepadanya dan menjawab ajakannya, lalu dia menyuruh langit dan ia menurunkan hujan, dia menyuruh bumi, maka ia menumbuhkan tanaman, maka ternak-ternak mereka makmur, punuknya tinggi, susunya deras dan perutnya kenyang. Sebaliknya, ketika Dajjal mengajak kaum yang lain lalu mereka menolaknya, maka mereka ditimpa kesulitan hidup, harta mereka binasa sehingga mereka tidak memiliki apa pun. Dajjal berkata kepada tanah kosong, "Keluarkan harta yang ada di perutmu", maka harta itu pun keluar mengikutinya seperti lebah mengikuti ratunya. Dia mampu menghidupkan orang mati, dia membelah seorang pemuda kuat menjadi dua bagian, kedua bagian tersebut dipisah sejauh lemparan anak panah, lalu Dajjal memanggilnya, dan ia pun datang dengan wajah berseri dan tertawa.
Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu. Tidak ada negeri di bumi ini, kecuali Dajjal menginjakkan kaki padanya kecuali Makkah dan Madinah, karena di setiap lorong yang menuju kepada keduanya terdapat malaikat yang berbaris dan bersenjata. Setiap kali Dajjal hendak memasuki-nya, dia dihadang oleh malaikat dengan senjatanya.
Meskipun kehadiran Dajjal di akhir zaman telah ditetapkan dan ciri-cirinya telah dirinci oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam, namun masih ada sebagian kalangan yang tidak mempercayainya. Menurut mereka Dajjal hanyalah ilusi dan khayalan belaka. Apa pun alasannya, hal itu berarti tidak mempercayai Muhammad sebagai Rasulullah. Atau ada sebagian kalangan yang mempercayainya akan tetapi mereka membelokkan maksud dan makna Dajjal kepada makna yang lain yang tidak sesuai dengan zahir hadits-hadits yang ada. Menurut mereka Dajjal adalah sebuah kekuatan angkara murka yang menin-das kaum Muslimin seperti Amerika atau Israel saat ini, ia bukan orang.
Kaum Muslimin Rahimakumullah, Apa pun alasan pendapat ini, ia adalah salah, karena di dalam hadits-hadits, secara jelas disebutkan keterangan-keterangan yang tidak sesuai dengannya. Jadi hal itu sama dengan membelokkan dalil secara paksa ke arah yang tidak diinginkan oleh dalil itu sendiri.
Langkah apakah yang mesti diambil seorang Muslim dalam menghadapi Dajjal? Jawabannya adalah seperti yang ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam.
Pertama : Memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wata'ala darinya di setiap shalat sebelum salam. Hal ini dilakukan dan diperintahkan oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam. Logika sederhana, jika Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wata'ala darinya, bukankah kita lebih layak?
Kedua : Menjauh dan menghindar. Hal ini karena Dajjal adalah fitnah terbesar, dan cara mujarab untuk menangkalnya adalah jangan mendekatinya. Lalu bagaimana jika seorang Muslim mendapatkannya? Jika demikian, hendaknya dia membaca beberapa ayat pertama surat al-Kahfi. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :

فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْـرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ.
"Barangsiapa dari kalian mendapatkannya, maka hendaknya dia membaca pembukaan surat al-Kahfi untuk menolak bahayanya." (HR. Muslim dari an-Nawas bin Sam'an, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).
Ketiga : Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal.
Dari Hudzaifah radiyallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah bersabda :

إِنَّ مَعَ الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ مَاءً وَنَارًا، فَأَمَّا الَّذِيْ يَرَى النَّاسُ أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ بَارِدٌ، وَأَمَّا الَّذِيْ يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِيْ يَرَى أَنَّهَا نَارٌ، فَإِنَّهُ عَذْبٌ بَارِدٌ.
"Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api, justru ia adalah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin, justru ia adalah api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu, maka hendaknya dia masuk ke dalam sesuatu yang (secara zhahir) dia lihat bahwa ia adalah api, karena ia adalah air yang segar lagi dingin." (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1375; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2046).
Bagaimana akhir perjalanan Dajjal ini? Dia mati di tangan al-Masih Isa putra Maryam. Dalam hadits Abdullah bin Amr yang panjang, Rasulullah mengatakan hal ini. Sabda beliau :

فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى بْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُـرْوَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ.
"Lalu Allah mengutus Isa putra Maryam, seakan-akan dia (mirip) Urwah bin Mas'ud. Lalu Isa memburu Dajjal dan membinasakannya." (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2052).
Menutup khutbah pertama ini khatib katakan, hendaknya kita percaya kepada sabda Rasulullah bahwa Dajjal akan hadir dengan fitnahnya yang terbesar. Hendaknya kita tetap berpegang kepada akidah yang lurus lagi bersih. Mudah-mudahan Allah melindungi kita semua dari fitnahnya. Amin.

Tidak ada komentar: